Membeli reksa dana dengan menggunakan suatu metode sebenarnya tidak lazim di kenal oleh masyarakat kita, karena kebanyakan orang menganggap membeli suatu reksa dana seperti menabung atau hanya sekali - sekali saja.
Didalam membeli suatu reksa dana yang mempunyai nilai fluktuasi cukup tinggi seperti reksa dana saham atau reksa dana campuran, melakukan pembelian menggunakan metode pembelian yang terencana sangat baik untuk dipertimbangkan agar supaya investasi yang kita lakukan mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi risiko apabila sewaktu - waktu pasar tidak bersahabat.
Metode yang akan digunakan dalam membeli reksa dana ini sebenarnya lebih lazim digunakan pada pembelian saham, tetapi metode pembelian ini juga sangat bisa digunakan didalam pembelian reksa dana dan harus dilakukan secara disiplin, berikut ke empat metode yang dapat digunakan didalam pembelian reksa dana :
Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunkan metode CS
Didalam membeli suatu reksa dana yang mempunyai nilai fluktuasi cukup tinggi seperti reksa dana saham atau reksa dana campuran, melakukan pembelian menggunakan metode pembelian yang terencana sangat baik untuk dipertimbangkan agar supaya investasi yang kita lakukan mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi risiko apabila sewaktu - waktu pasar tidak bersahabat.
Metode yang akan digunakan dalam membeli reksa dana ini sebenarnya lebih lazim digunakan pada pembelian saham, tetapi metode pembelian ini juga sangat bisa digunakan didalam pembelian reksa dana dan harus dilakukan secara disiplin, berikut ke empat metode yang dapat digunakan didalam pembelian reksa dana :
- Metode Lump-Sum. Strategi yang digunakan apabila investor ingin menginvestasikan seluruh dananya di awal. Contoh ilistrasinya sebagai berikut : seorang investor memiliki dana sebesar Rp. 20.000.000 dan dia menginginkan untuk menginvestasikan seluruh dananya pada reksa dana saham XYZ, harga NAB reksa dana XYZ pada saat itu adalah Rp. 2.000 per unit, maka investor tersebut langsumg membeli reksa dana saham XYZ menggunakan seluruh uangnya.
- Dollar Cost Averaging (DCA). Strategi yang digunaka oleh seorang investor dengan menggunakan dananya dalam jumlah yang tetap secara berkala. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor memiliki dana sebesar Rp. 1.000.000 setiap bulannya dan menginginkan untuk menginvestasikannya pada reksa dana saham XYZ, oleh karena itu di setiap bulannya selama 12 bulan investor tersebut membeli reksa dana saham XYZ sesuai dengan harga NAB pada saat itu.
Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunkan metode DCA
Bulan
|
NAB
|
Jumlah Unit
|
Januari
|
1000
|
1000
|
Februari
|
1200
|
833
|
Maret
|
1500
|
666
|
April
|
1000
|
1000
|
Mei
|
1450
|
689
|
Juni
|
1300
|
769
|
Juli
|
1550
|
645
|
Agustus
|
1600
|
625
|
September
|
1400
|
714
|
Oktober
|
1250
|
800
|
November
|
1300
|
769
|
Desember
|
1200
|
833
|
Total
|
|
9343
|
- Constant Share (CS). Adalah sebuah strategi yang digunakan oleh investor dimana investor menginvestasikan dananya untuk membeli sejumlah unit yang tetap secara berkala. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor mempunyai uang untuk membeli reksadana XYZ sebanyak 500 unit setiap bulannya, Maka investor tersebut setiap bulannya secara tetap membeli reksadana XYZ sebanyak 500 unit dengan harga NAB pada saat itu selama 12 bulan.
Bulan
|
Harga NAB
|
Jumlah Unit
|
Dana/Bulan
|
January
|
1000
|
500
|
500000
|
February
|
1200
|
500
|
600000
|
Maret
|
1400
|
500
|
700000
|
April
|
1300
|
500
|
650000
|
Mei
|
1000
|
500
|
500000
|
Juni
|
1200
|
500
|
600000
|
Juli
|
1400
|
500
|
700000
|
Agustus
|
1500
|
500
|
750000
|
September
|
1700
|
500
|
850000
|
Oktober
|
1300
|
500
|
650000
|
November
|
1400
|
500
|
700000
|
Desember
|
1500
|
500
|
750000
|
|
|
|
|
Total
|
|
|
7950000
|
- Value Averaging (VA). Adalah metode strategi yang agak sedikit lebih rumit dari ke 3 metode yang diatas, karena pada metode ini seorang investor menginvestasikan sejumlah tertentu dananya secara berkala sehingga pertambahan nilai investasinya selalu tetap. Hal ini diperlukan adjustment terhadap pengelolaan dana dikarenakan dari fluktuasi harga NAB yang ingin dibeli. Hanya saja pada metode ini berbeda dengan 3 metode lainnya dimana rencana untuk mendapatkan return telah ditetapkan pada awal seorang investor ingin berinvestasi. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor menginginkan pertumbuhan returnnya sebesar Rp. 50.000 apabila reksadana saham tersebut dijual setiap bulannya. Maka investor tersebut harus menyiapkan dana tertentu agar target pertumbuhan return mencapai nilai tersebut.
Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunakan metode VA
Bulan
|
Harga
NAB
|
Jumlah Unit
|
Nilai
|
Ditambahkan
|
Pertumbuhan
|
January
|
1000
|
500
|
500000
|
500000
|
0
|
February
|
1050
|
23.80952381
|
525000
|
25000
|
550000
|
Maret
|
1100
|
45.45454545
|
550000
|
50000
|
600000
|
April
|
1000
|
150
|
500000
|
150000
|
650000
|
Mei
|
1250
|
60
|
625000
|
75000
|
700000
|
Juni
|
1600
|
-31.25
|
800000
|
-50000
|
750000
|
Juli
|
1400
|
71.42857143
|
700000
|
100000
|
800000
|
Agustus
|
1500
|
66.66666667
|
750000
|
100000
|
850000
|
September
|
1200
|
250
|
600000
|
300000
|
900000
|
Oktober
|
1000
|
450
|
500000
|
450000
|
950000
|
November
|
1100
|
459,09090909
|
495000
|
505000
|
1000000
|
Desember
|
1250
|
384
|
570000
|
480000
|
1050000
|
|
|
|
|
|
|
Total
|
|
|
|
2235000
|
|
Catatan : Nilai minus pada kolom yang harus ditambahkan berarti pada bulan tersebut investor tidak perlu menambah dana untuk investasinya karena pertumbuhan sebesar Rp. 50.000 pada bulan tersebut telah terpenuhi akibat fluktuasi harga reksadana saham yang menguat melebihi prosentase Rp. 50.000 setiap bulannya.