Monday, February 2, 2015

Sehat Financial Dulu, Baru Berinvestasi

sehat keuagan dengan financial check up


Kesiapan berinvestasi didalam reksa dana seseorang terlebih dahulu harus "sehat secara keuangan". Bukan ditentukan oleh seberapa besar uang yang dimiliki oleh seseorang pada saat ini. Oleh sebab itu mempunyai uang kas diatas saldo minimum investasi tidak menjadi kepastian bahwa seseorang itu siap menjadi investor reksa dana.

Sehat secara keungan bukan hanya ditentukan oleh seberapa besar uang yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Tetapi juga harus dilihat darimana uang tersebut diperoleh, apakah dari hutang / pinjaman ataukah memang dari hasil menabung, Gaji perbulan boleh besar, tetapi apakah pengeluaran yang ada besar juga..? untuk mengetahui kondisi keuangan sehat atau tidak seseorang harus melakukan financial check up.

Financial check up dilakukan dengan cara mengukur rasio-rasio keuangan seseorang, lalu rasio-rasio tersebut dibandingkan dengan suatu rasio standar. Seandainya rasio-rasio keuangan seseorang tersebut sudah sama atau bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan rasio-rasio standar, maka orang tersebut sudah bisa dikatakan "sehat secara keuangan" dan siap untuk berinvestasi. Berikut 4 rasio yang dipergunakan dalam financial check up sbb :

1. Rasio Hutang Konsumtif

Didapat dari Total Hutang Konsumtif / Total Pendapatan Bulanan

Yang dimaksud dalam hutang konsumtif adalah hutang / Kredit Tanpa Anggunan (KTA) dan hutang kartu kredit.
Satandar untuk rasio ini adalah 0%, apabila seseorang memiliki hutang konsumtif untuk alasan apapun, maka orang tersebut belum bisa dikatakan "sehat secara keuangan" dan belum bisa menjadi investor.

2. Rasio Cicilan

Didapat dari Total Cicilan Bulanan / Total Pendapatan Tetap Bulanan

Yang dimaksud didalam rasio cicilan ini adalah cicilan KPR, cicilan apartemen, dan cicilan lainnya yang sifatnya tidak konsumtif. Yang dimaksud dengan Total Pendapatan Tetap adalah total pendapatan yang diterima secara tetap setiap bulannya, apabila seseorang memiliki gaji yang tetap dan juga memiliki komisi atau bonus yang variabel maka hanya gaji tetap yang digunakan.
Standar untuk rasio cicilan ini adlah < 30%, apabila seseorang memiliki rasio cicilan > 30% maka orang tersebut belum siap menjadi investor.

3. Rasio Dana Darurat

Didapat dari Total Aset Likuid / Total Biaya Tetap Bulanan

Yang dimaksud dengan aset likuid ini adalah dana kas, tabungan, deposito, giro dan reksa dana pasar uang / pendapatan tetap.
Sedangkan total biaya tetap bulanan adalah biaya-biaya yang sifatnya tetap dikeluarkan setiap bulannya, seperti : iuran listrik, air, biaya makan dan minum, biaya sekolah anak, dan biaya2 lainnya yang sifatnya tetap dan sudah tidak bisa dihemat lagi. Standar rasio dana darurat ini adalah 6 kali untuk lajang dan 12 kali untuk seseorang yang sudah berkeuarga.

Situasi darurat adalah sesutau yang tidak bisa kita prediksi kapan datangnya, bayangkan saja apabila keluarga atau kerabat anda mendapatkan musibah dan memerlukan dana yang cukup besar, pada saat yang sama seluruh uang anda sedang ditempatkan di reksa dana saham dan konsidi bursa sedang dalam posisi rendah-rendahnya seperti tahun 2008 lalu, maka apabila anda mempunyai dana darurat tidak perlu mencairkan reksa dana saham anda pada saat situasi investasi kurang baik.

4. Rasio Biaya Terhadap Pendapatan

Didapat dari Total Biaya Tetap Bulanan / Total Pendapatan Tetap Bulanan

Standar dari rasio ini adalah < 1. Gaya hidup yang sehat adalah apabila semua pengeluaran yang sifatnya tetap dapat di cover oleh pendapatan yang sifatnya tetap pula. Apabila memiliki rasio > 1, berarti gaya hidup anda terlalu "tinggi" dan perlu dilakukan penyesuaian.

Financial check up perlu dilakukan secara periodik, minimal 6 bulan sekali dan apabila rasio-rasio keuangan anda sudah sama atau labih baik dari standar rasio yang ada, maka anda sudah bisa atau layak untuk menjadi investor.



0 comments:

Post a Comment