Investasi
reksadana akhir-akhir ini
mulai digemari oleh para investor,
demi memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan bila mereka
menanam uang lewat deposito atau tabungan biasa. Jenis investasi yang
memanfaatkan skema reksadana juga tampaknya tepat bila disasar oleh orang-orang
yang mengharapkan ketenangan hari tua. Maksudnya, mereka yang memiliki harta
berlebih dan ingin mengembangkannya bisa memilih reksadana sebagai instrumen
untuk menyiapkan dana pensiun. Secara umum, reksadana menawarkan lebih banyak
diversifikasi investasi. Artinya, para penanam dana akan mendapatkan lebih
banyak model pengelolaan modal yang lebih bervariasi dibandingkan dengan yang
bisa didapatkan melalui skema deposito atau tabungan biasa. Meski demikian,
pertanyaannya adalah: bagaimana mempersiapkan dana pensiun melalui reksadana?
Baca artikel lainnya : Berinvestasi reksadana sesuai dengan tujuan keuangan
Sebelum menjawab
pertanyaan itu, penting bagi Anda untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat,
yang merupakan syarat mutlak bagi mereka yang ingin berinvestasi melalui
reksadana. Keuangan sehat yang dimaksud terdiri dari beberapa komponen yang
bisa dihitung, yakni:
- Rasio hutang konsumtif sebesar 0%
- Rasio cicilan (total biaya cicilan bulanan) kurang dari 30% dari keseluruhan pendapatan bulanan.
- Rasio dana darurat sebesar 6 sampai 12 kali pendapatan bulanan tetap.
- Rasio biaya total bulanan adalah kurang dari 1% dari keseluruhan pendapatan bulanan.
Jumlah rasio di atas
mutlak harus dimiliki setiap orang yang ingin dikategorikan sebagai seseorang
yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan sanggup untuk menginvestasikan
hartanya.
Hal selanjutnya yang
juga harus dipertimbangkan adalah: seseorang harus memiliki tujuan investasi
yang jelas. Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, seseorang bisa tahu
jenis reksadana apa yang mesti dipilih, apakah di masa depan ada kemungkinan
untuk pindah produk reksadana, dan hal-hal lainnya terkait dengan investasi
reksadana. Lebih jauh lagi, tingkat kehidupan yang layak bagi seseorang yang
berkeinginan menginvestasikan harta di reksadana adalah: dia memiliki
pendapatan tetap sekitar 10 juta per bulan. Asumsikan bahwa pada tahun 2015 ini
Anda telah menghitung kebutuhan dana pensiun sekitar 9,08 Miliar Rupiah.
Investasi reksadana saham menjanjikan keuntungan kurang lebih sekitar 25% per
tahun. Usia Anda sekarang 25 tahun dan Anda berencana pensiun pada umur 50
tahun – jadi, ada waktu sekitar 45 tahun masa pengabdian. Artinya, Anda akan
membutuhkan dana pensiun sebesar jumlah di atas pada tahun 2040 (2015 + 25
tahun masa pengabdian Anda). Dengan investasi per bulan sejumlah 1,351 juta,
Reksadana bisa memberikan Anda dana pensiun sejumlah itu. Namun sekali lagi,
ini hanyalah perhitungan kasar.
Nah, ada beberapa
jenis reksadana yang harus Anda ketahui, yakni saham, campuran, pendapatan
tetap, dan pasar uang. Masing-masing jenis reksadana tersebut bisa disesuaikan
dengan horizon investasi, atau mana jenis investasi yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan dana pensiun Anda. Bagi mereka yang sedang merencanakan dana
pensiun menggunakan reksadana, maka tampanya reksadana saham adalah bentuk yang
paling cocok. Meski demikian, perlu diketahui bahwa pergerakan keuntungan
reksadana saham sangat fluktuatif, meski ada logika di mana keuntungan pasti
diperoleh dalam jangka panjang. Rumusnya adalah: jika investasi Anda minimal
sesuai dengan periode yang disediakan, maka kemungkinan mengalami kerugian akan
menjadi jauh lebih kecil.
Dalam banyak kasus,
mereka yang ingin mendapat dana pensiun yang besar di masa depan bisa
mempertimbangkan untuk menaruh uangnya pada jenis reksadana saham, di mana
durasi investasinya bisa mencapai 25 tahun.
0 comments:
Post a Comment