Wednesday, December 24, 2014

Metode Pembelian Reksa Dana

metode pembelian reksadana
Membeli reksa dana dengan menggunakan suatu metode sebenarnya tidak lazim di kenal oleh masyarakat kita, karena kebanyakan orang menganggap membeli suatu reksa dana seperti menabung atau hanya sekali - sekali saja.

Didalam membeli suatu reksa dana yang mempunyai nilai fluktuasi cukup tinggi seperti reksa dana saham atau reksa dana campuran, melakukan pembelian menggunakan metode pembelian yang terencana sangat baik untuk dipertimbangkan agar supaya investasi yang kita lakukan mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi risiko apabila sewaktu - waktu pasar tidak bersahabat.

Metode yang akan digunakan dalam membeli reksa dana ini sebenarnya lebih lazim digunakan pada pembelian saham, tetapi metode pembelian ini juga sangat bisa digunakan didalam pembelian reksa dana dan harus dilakukan secara disiplin, berikut ke empat metode yang dapat digunakan didalam pembelian reksa dana :
  • Metode Lump-Sum. Strategi yang digunakan apabila investor ingin menginvestasikan seluruh dananya di awal. Contoh ilistrasinya sebagai berikut : seorang investor memiliki dana sebesar Rp. 20.000.000 dan dia menginginkan untuk menginvestasikan seluruh dananya pada reksa dana saham XYZ, harga NAB reksa dana XYZ pada saat itu adalah Rp. 2.000 per unit, maka investor tersebut langsumg membeli reksa dana saham XYZ menggunakan seluruh uangnya.
  • Dollar Cost Averaging (DCA). Strategi yang digunaka oleh seorang investor dengan menggunakan dananya dalam jumlah yang tetap secara berkala. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor memiliki dana sebesar Rp. 1.000.000 setiap bulannya dan menginginkan untuk menginvestasikannya pada reksa dana saham XYZ, oleh karena itu di setiap bulannya selama 12 bulan investor tersebut membeli reksa dana saham XYZ sesuai dengan harga NAB pada saat itu.
          Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunkan metode DCA

Bulan
NAB
Jumlah Unit
Januari
1000
1000
Februari
1200
833
Maret
1500
666
April
1000
1000
Mei
1450
689
Juni
1300
769
Juli
1550
645
Agustus
1600
625
September
1400
714
Oktober
1250
800
November
1300
769
Desember
1200
833
Total
9343

  • Constant Share (CS). Adalah sebuah strategi yang digunakan oleh investor dimana investor menginvestasikan dananya untuk membeli sejumlah unit yang tetap secara berkala. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor mempunyai uang untuk membeli reksadana XYZ sebanyak 500 unit setiap bulannya, Maka investor tersebut setiap bulannya secara tetap membeli reksadana XYZ sebanyak 500 unit dengan harga NAB pada saat itu selama 12 bulan.
Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunkan metode CS

Bulan
Harga NAB
Jumlah Unit
Dana/Bulan
January
1000
500
500000
February
1200
500
600000
Maret
1400
500
700000
April
1300
500
650000
Mei
1000
500
500000
Juni
1200
500
600000
Juli
1400
500
700000
Agustus
1500
500
750000
September
1700
500
850000
Oktober
1300
500
650000
November
1400
500
700000
Desember
1500
500
750000
Total
7950000


  • Value Averaging (VA). Adalah metode strategi yang agak sedikit lebih rumit dari ke 3 metode yang diatas, karena pada metode ini seorang investor menginvestasikan sejumlah tertentu dananya secara berkala sehingga pertambahan nilai investasinya selalu tetap. Hal ini diperlukan adjustment terhadap pengelolaan dana dikarenakan dari fluktuasi harga NAB yang ingin dibeli. Hanya saja pada metode ini berbeda dengan 3 metode lainnya dimana rencana untuk mendapatkan return telah ditetapkan pada awal seorang investor ingin berinvestasi. Contoh ilustrasi sebagai berikut : Seorang investor menginginkan pertumbuhan returnnya sebesar Rp. 50.000 apabila reksadana saham tersebut dijual setiap bulannya. Maka investor tersebut harus menyiapkan dana tertentu agar target pertumbuhan return mencapai nilai tersebut.
Berikut Contoh ilustrasi pembelian reksa dana menggunakan metode VA

Bulan
Harga
NAB
Jumlah Unit
Nilai
Ditambahkan
Pertumbuhan
January
1000
500
500000
500000
0
February
1050
23.80952381
525000
25000
550000
Maret
1100
45.45454545
550000
50000
600000
April
1000
150
500000
150000
650000
Mei
1250
60
625000
75000
700000
Juni
1600
-31.25
800000
-50000
750000
Juli
1400
71.42857143
700000
100000
800000
Agustus
1500
66.66666667
750000
100000
850000
September
1200
250
600000
300000
900000
Oktober
1000
450
500000
450000
950000
November
1100
459,09090909
495000
505000
1000000
Desember
1250
384
570000
480000
1050000
Total
2235000

Catatan : Nilai minus pada kolom yang harus ditambahkan berarti pada bulan tersebut investor tidak perlu menambah dana untuk investasinya karena pertumbuhan sebesar Rp. 50.000 pada bulan tersebut telah terpenuhi akibat fluktuasi harga reksadana saham yang menguat melebihi prosentase Rp. 50.000 setiap bulannya.



Monday, December 22, 2014

Cara Membaca Fund Fact Sheet Reksa Dana

Salah satu dokumen yang dikeluarkan oleh manajemen investasi adalah Fund Fact Sheet, dokumen ini dikeluarkan setiap bulan. Fund fact sheet merupakan sebuah laporan singkat dari kinerja portofolio yang di kelola oleh MI tersebut.
Fund Fact Sheet juga merupakan salah satu dokumen yang digunkan oleh MI sebagai alat pemasaran reksadana, sebagai seorang investor ataupun calon investor harus mengetahui apa saja yang ditawarkan oleh MI didalam pengelolaan reksadana.
Berikut saya coba untuk memberikan contoh bagaimana cara untuk membaca fund fact sheet dari reksadana "Manulife Dana Ekuitas", contoh yang saya ambil berikut ini saya pilih secara random dengan cara searching dari google, jadi tidak ada maksud untuk melakukan promosi pada salah satu produk reksadana.

cara baca fund fact sheet reksadana



1. Tujuan Investasi

Tujuan investasi merupakan target MI didalam mengelola reksadana dan juga strategi yang digunakan didalam mengelola reksadana tersebut, sehingga nasabah mengetahui jenis dari reksadana tersebut.

2. Informasi mengenai reksadana

Informasi dari reksadana ini biasanya memuat tentang tanggal peluncuran, Nilai Aktiva Bersih (NAB), publikasi NAB (biasanya harian), mata uang yang digunakan, jenis reksadana, bank kustodian, biaya-biaya, NAB/unit per tanggal yang tertulis di fund fact sheet .

3. Informasi Mengenai Manajer Investasi

Didalam bagian ini biasanya memuat profile singkat dari perusahaan MI yang mengelola reksadana yang dimaksud tersebut, seperti halnya tentang perizinan, tanggal pendirian, ruang lingkup usaha serta dana kelolaan terkini.

4. Klasifikasi Resiko Reksadana

Pada bagian ini disebutkan tingkat resiko dari reksadana yang dikelola oleh MI tersebut, hal ini juga menggambarkan dari jenis reksadana apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ataukah reksadana saham.

5. Grafik Performa

Grafik yang membandingkan performa dari reksadana yang dikelola oleh MI dengan benchmarknya. Sehingga bisa terlihat kinerja dari reksadana tersebut.

6. Lima Besar Penempatan Portofolio 

Pada bagian ini menggambarkan porsi 5 terbesar dari efek yang ditempatkan dalam portofolio reksadana yang di maksud per tanggal dari fund fact sheet . Dengan ini seorang investor dapat melihat seberapa baiknya manajer investasi mengelola reksadana dari segi penyebaran resiko. Apabila misalnya 5 besar efek yang ditempatkan diisi oleh saham-saham yang mengandung resiko tinggi padahal strategi yang di sebutkan pada tujuan investasi tidaklah demikian, maka investor berhak menanyakan hal tersebut kepada manajer investasi.
Pada bagian ini juga disebutkan komposisi pengalokasian dari sektor saham yang di tempatkan.

7. Alokasi Aset / Batasan Investasi

Didalam bagian ini memuat tentang alokasi aset atau batasan investasi reksadana yang dimaksud. Alokasi ini juga merupakan suatu kontrak yang sudah disepakati antara MI dengan bank kustodian sebagaimana telah di tulis didalam prospektus. Didalam informasi ini investor dapat melihat jenis aset yang dipilih serta rentang batas dari setiap aset yang dipilihnya tersebut.

8. Kinerja Historis

Pada bagian ini disajikan data kinerja historis reksadana dalam bentuk tabel untuk periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dari awal tahun berjalan, 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan dari semenjak penawaran (SI - Since Inception), dimana masing-masing periode dihitung mundur sejak tanggal dari yang tertulis di fund fact sheet.

9. Performa Reksadana Semenjak Penawaran

Pada bagian ini berisikan informasi dari rata-rata return pertahun, return terbaik serta return terburuk pada satu bulan semenjak dari reksadana ditawarkan sampai dengan tanggal yang tertulis di fund fact sheet.

10. Disclaimer

Disclaimer merupakan bagian yang diatur oleh OJK pada setiap bentuk iklan reksadana, dimana didalam disclaimer ini harus berisikan informasi sebagai berikut :

INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.


Friday, December 19, 2014

Bijak didalam Memilih Produk Reksadana

memilih produk reksa dana dengan bijak
Saat ini ratusan produk reksa dana dari berbagai jenis tengah ditawarkan kepada masyarakat Indonesia, semua produk tersebut dapat anda beli baik langsung kepada Manajer Investasi (MI) atau melalui agen penjualan resmi.
Dengan banyaknya jumlah reksa dana yang ditawarkan tersebut memberikan tantangan tersendiri kepada anda yang ingin menjadi investor reksa dana, walaupun anda bisa memperoleh prospektus secara gratis melalui MI atau agen penjualan, pastinya akan membuat anda pusing karena ratusa prospektus yang mesti dipelajari untuk memilih reksa dana.
Untuk mengurangi kebingunan anda untuk memilih reksa dana yang akan dibeli, berikut beberapa saran yang dapat anda ikuti :


  • Disversifikasi (pisah-pisahkan). High risk, high return adalah prinsip utama didalam berinvestasi, selain itu adalah melakukan disversifikasi (pemisahan), janganlah menaruh telur didalam satu keranjang. Hal ini juga berlaku pada reksa dana, berinveslah di reksa dana lebih dari satu dengan tingkatan resiko yang bertingkat, mulai dari yang paling rendah dan aman, menengah sampai tinggi. Hal ini berguna untuk meguatkan fundamental investasi dari masing-masing reksa dana yang anda miliki.
  • Jujur kepada diri sendiri. Lakukan investasi dimulai dengan berlaku jujur terhadap tingkat kenyamanan anda dalam berinvestasi, apabila anda tipe seorang yang konservatif, maka nyatakan hal tersebut. Apabila anda menganggap diri anda seorang risk taker alias agresif, tanyakan kepada diri anda, seberapa besar resiko yang dapat anda terima, lengkap dengan gonjang-ganjing pasar yang sangat dinamis. Lakukan pertimabangan juga terhadap social screening anda, seandainya anda mempunyai prinsip untuk tidak melakukan investasi  terhdap perushaan rokok, minuman keras atau hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan agama anda, maka ikutilah.
  • Performa masalalu bukanlah jaminan. Cobalah anda cari mengenai reksa dana yang akan dibeli di google, pastilah akan banyak bermunculan informasi mengenai performa reksa dana tersebut, hal ini bisa saja anda jadikan acuan didalam memilih reksa dana, tetapi tetaplah gunakan kehati-hatian mengenai hal ini, karena banyak juga reksa dana yang kinerjanya baik selama 3 tahun, tiba-tiba tidak lagi menunjukkan performa yang positif.
  • Biaya-biaya yang ada. Proses investai reksa dana membeli (subscription) dan menjual (redemption) akan timbul biaya yang harus dikeluarkan, atau ada juga reksadana yang menggratiskan biaya tersebut. Seakin kecil biaya maka semakin baik buat investasi reksa dana anda.


Tuesday, December 16, 2014

Perbedaan Menabung dan Berinvestasi

perbedaan mendasar menabung dan berinvestasi
Banyak sekali masyarakat kita yang menganggap antara menabung dan berinvestasi itu sama. Hal yang paling mendasar yang membedakan antara menabung dengan berinvestasi adalah adanya ketidak jelasan dalam beberapa hal :

  • Tujuan ataupun kebutuhan secara spesifik, seperti untuk memiliki rumah, biaya pendidikan atau persiapan untuk di hari pensiun.
  • Berapa besar dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Penentuan waktu kapan kebutuhan akan dipakai/diperlukan dan jangka waktu (berapa lama) didalam mencapai waktu tersebut.
  • Strategi mencapai tujuan tersebut.
  • Ragam pilihan/alternatif untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan berinvestasi adalah suatu proses dari menabung yang berorentasi kepada tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Pernahkan anda memikirkan kebutuhan masa depan keluarga secara finansial...? seperti : memiliki rumah, ibadah haji dan umroh, pendidikan anak, wisata liburan, memiliki mobil dan kebutuhan di saat masa pensiun..? lalu apakah anda juga memikirkan berapa biaya yang diperlukan untuk kebutuhan finansial anda di masa depan tersebut..? Juga, kapan waktu dana tersebut dibutuhkan oleh anda..?
Semua kebutuhan diatas yang sudah anda pikirkan akan sangat mungkin tercapai apabila telah melakukan perencanaan sejak dini.
Itulah perbedaan yang paling mendasar antara menabung dan berinvestasi, jelas berinvestasi lebih memiliki keuntungan daripada menabung, karena dalam berinvestasi ada unsur perencanaan (akan kebutuhan masa depan). Sedangkan dalam menabung tidak jelas.

Monday, December 15, 2014

Produk Reksa Dana Terbaru di penghujung tahun 2014

Produk reksadana terbaru
Di penghujung tahun 2014 ini sejumlah Manajer Investasi (MI) bersiap - siap untuk memeriahkan pasar investasi di tahun depan dengan meluncurkan produk-produk barunya. Karena MI melihat sejumlah proyeksi yang menunjukkan prospek pasar modal akan cerah di tahun yang akan datang, oleh karena itu membuka peluang untuk pertumbuhan investasi jangka panjang termasuk reksadana.

PT. Pratama Capital Asset Management (PCAM) telah meluncurkan produk terbarunya yaitu Pratama Syariah dan reksadana campuran Pratama Syariah Berimbang. PresDir PCAM, Iwan Margana menargetkan kedua produk tersebut dapat menyerap dana investasi masyarakat sebesar Rp. 750 M dalam satu tahun kedepan.

Selain PCAM, CIMB-Principal juga telah mengeluarkan produk reksadana saham dengan nama CIMB-principal SMART Equity Fund dengan targetnya mengoptimalkan investasi jangka panjang. Menurut PresDir CIMB-Principal Asset Management Bapak Fajar R. Hidayat, strategi yang dilakukan untuk produk reksadana  ini adalah dengan melakukan rotasi sektor saham dengan mengalokasikan antara sektor sikikal dengan dengan sektor defensif sesuai dengan siklus pasar.

Itulah beberapa produk reksadana terbaru yang dikeluarkan di penghujung tahun 2014 ini, semoga dunia investasi di tahun berikutnya semakin semarak dan berkembang khususnya investasi reksadana.


Sumber Berita : http://howmoneyindonesia.com/2014/12/12/inilah-produk-investasi-reksadana-terbaru/

Tuesday, December 9, 2014

Berinvestasi Reksadana Sesuai dengan Tujuan Keuangan

memilih investasi reksadana berdasarkan jenisnya
Bagi seorang investor pemula sebagian besar masih terbilang takut didalam mengambil resiko. Apalagi bila investor tersebut sudah terbiasa berinvestasi di deposito, karekteristik investor tersebut sangat konvesional, dengan menyimpan uang dideposito mereka terbiasa mendapatkan keuntungan rutin secara otomatis setiap bulannya, dengan hal itu kebanyakan investor sudah merasa nyaman, tanpa menyadari resiko bahwa sebenarnya nilai pokok simpanan mereka dalam deposito tergerus oleh nilai inflasi tanpa mereka sadari.

OK, sekarang mari kita mengenal jenis-jenis reksadana sesuai dengan tujuan investasi dari keuangan kita :

Reksadana PASAR UANG

Pada reksadana pasar uang mempunyai karekteristik :

  • Tingkat resiko yang rendah.
  • Returnnya lebih tinggi sedikit daripada deposito, dan bisa dicairkan kapan saja tanpa perlu menunggu jatuh tempo, tidak seperti pada deposito.
  • Sesuai untuk investor pemula yang bersifat konvesional yang tingkat toleransi resikonya rendah dan untuk investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun). 
  • Bebas biaya pembelian (subscription fee) dan biaya penjualan (redemption fee).
Reksadana jenis pasar uang ini biasanya menggunakan instrumen pasar uang seperti SBI dan certificate deposit  yang tingkat resikonya sangat rendah. Maka dari itu tingkat pengembalian dari reksdana pasar uang ini memiliki tingkat pengembalian yang rendah tetapi masih sedikit diatas deposito. Resadana ini cocok bagi investor yang ingin mencairkan dananya kapan saja bila dibutuhkan karena tidak dikenakan biaya pembelian (subscription fee) dan penjualan kembali (redemption fee) oleh karena itu dana yang diterima murni sejumlah dari keuntungan invesatasi tanpa dipotong biaya apapun. Reksadana jenis ini tidak cocok untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang, karena tingkat pengembaliannya yang diperoleh paling kecil diantara jenis reksadana lainnya, tetapi mempunyai tingkat resiko yang paling rendah diantara jenis reksadana lainnya, dikarenakan SBI merupakan instrumen yang dekeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) sehingga merupakan tingkat instrumen yang paling aman.
Tingkat bunga reksadana pasar uang berkisar 6% sampai dengan 10% (satu tahun terakhir),  sedikit lebih tinggi dari deposito yang berkisar di 5.5% sampai dengan 8.5% pertahun.


Reksadana PENDAPATAN TETAP

Reksadana pendapatan tetap ini menanamkan investasinya minimal 80% pada instrumen yang memberikan pendapatan tetap yaitu pada obligasi. Obligasi yang beredar di Indonesia dan digunakan oleh Manajer Investasi (MI) umumnya obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Obligasi pemerintah mempunyai tingkat pengembalian yang lebih kecil tetapi memiliki tingkat resiko yang lebih aman, sebaliknya obligasi korporasi memiliki tingkat pengembalian yang besar tetapi tingkat resikonya pun lebih tinggi. Oleh karena itu komposisi obligasi dari reksadana pendapatan tetap ini mempengaruhi tingkat pengembaliannya, apabila komposisinya lebih besar pada obligasi korporasi maka tingkat pemngembaliannya lebih besar, begitupula dengan resikonya dan apabila komposisi obligasi pemerintah lebih besar maka tingkat pengembalian reksadana pendapatan tetap ini lebih kecil tetapi memiliki tingkat resiko yang lebih kecil juga.

Reksadana PENDAPATAN TETAP memiliki kareksteristik :
  • Tingkat resiko yang rendah
  • Memiliki pengembalian hasil investasi yang relatif pasti
  • Cocok untuk investor jangka menengah dan panjang dan hasil investasi yang stabil
Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap bergerak pada kisaran yang kecil, sesuai kepada perkembangan obligasi yang menjadi instrumennya tetapi pergerakannya relatif stabil.
Dalam satu tahun terakhir ini, hasil investasi dari reksadana pendapatan tetap ini bisa mencapai 22%.

Reksadana SAHAM

Pada reksadana saham sebagian besar investasinya ditanamkan pada instrumen saham, oleh karena itu tingkat pengembaliannya pun mengikuti saham cenderung fluktuatif.  Reksadana saham ini sangat tidak cocok untuk investasi jangka pendek. Karekterisktik dari reksadana saham ini adalah :
  • Tingkat resiko yang tinggi (paling tinggi diantara jenis reksadana lainnya).
  • Sangat cocok untuk investasi jangka panjang yang menginginkan pertumbuhan dana dalam jangka panjang.
  • Memberikan tingkat pengembalian yang tinggi.
Pada umumnya reksadana saham ini berisikan sebagian besar saham-saham pilihan dan yang dianggap dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dan likuid.
Selama satu tahun terakhir ini reksadana saham bisa memberikan hasil investasi sampai sebesar 50%.

Reksadana CAMPURAN

Merupakan reksadana yang terdiri dari campuran instrumen obligasi dan saham, yang mana perbandingan komposisinya sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi (MI), reksadana ini mempunyai seifat lebih fleksibel.
Karekteristik dari reksadana campuran :

  • Mempunyai tingkat resiko yang lebih moderat dari reksadana saham.
  • Cocok untuk investor yang mempunyai toleransi tingkat resikonya moderat, tetapi menginginkan pertumbuhan juga pada reksadananya.
  • Tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan reksadana tetap.
Satu tahun terakhir ini reksadana campuran bisa memberikan hasil investasi sebesar 40%.






Friday, December 5, 2014

Keuntungan Berinvestasi Reksadana


berinvestasi di reksadana | reksa dana
Berinvestasi di reksadana mempunyai keuntungan yang sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dikelola secara professional oleh Manajer Investasi (MI) 

Manajer Investasi (MI) mengelola suatu portofolio reksadana secara professional yang mana MI ini memang mempunyai keahlian khusus didalam mengelola dana dan memiliki akses informasi dan perdagangan efek, sehingga MI ini selalu dapat menganalisa peluang investasi terbaik untuk para nasabahnya dan dapat mengambil keputusan yang lebih akurat untuk kepentingan investasi para investornya.

2. Reksadana memberikan kenyamanan dan kemudahan berinvestasi

Investor di reksadana tidak perlu pusing untuk memilih efek yang akan dijadikan portofolio investasinya. Karena dengan menaruh dana di reksadana berarti investor telah mempercayakan dananya dikelola secara professional oleh Manajer Investasi (MI). Investor juga dapat melihat perkembangan investasinya secara rutin dengan melihat Nilai Aktiva Bersih (NAB) di surat kabar cetak maupun online setiap harinya.
Proses berinvestasi di reksadana sangat mudah, anda diberikan beberapa pilihan investasi, dengan strategi dengan resiko serta dan keuntungan yang diharapkan. Dengan berinvestasi di reksadana anda leluasa untuk memilih jenis investasi dan leluasa juga untuk berpindah ke jenis yang lainnya sesuai dengan tujuan  berinvestasi.

3. Harga yang terjangkau dan berbiaya rendah

Reksdana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal yang kemudian dikelola secara professional, dikarenakan sejalan semakin besarnya kemampuan untuk berinvestasi maka efisiensi biaya transaksi pun semakin besar. Biaya transaksi lebih rendah apabila dibandingkan dengan investor melakukan transaksi sendiri di bursa, Hal ini dikarenakan Manajer Investasi menghimpun dana dalam skala yang besar sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis.
Reksadana memberikan kesempatan kepada investor - investor kecil untuk berinvestasi dipasar modal, saat ini dengan jumlah dana sebesar Rp. 100.000,- investor sudah dapat membuka rekening investasinya di reksadana.

4. Disversifikasi investasi (meminimalisir resiko)

Disversifikasi didalam reksadana adalah penyebaran investasi portofolio, sehingga akan memperkecil resiko, karena dana kekayaan reksadana diinvestasikan kepada berbagai jenis efek, sehingga resikonya pun menjadi tersebar.

 Disversifikasi ini merupakan keunggulan dari reksadana yang sangat penting, karena dengan modal yang sangat kecil anda sudah bisa berinvestasi di berbagai jenis pasar modal, bayangkan kalau itu anda lakukan secara individu, untuk berinvestasi di berbagai jenis pasar modal anda membutuhkan dana yang cukup besar.

Dengan menggabungkan dana dari para pemodal inilah bisa terhimpun dana yang besar, sehingga Manajer Investasi (MI) bisa dengan mudah melakukan disversifikasi investasi. Secara tidak langsung reksadana merupakan kekuatan investasi bersama. Karena dengan penggabungan dana dari banyak pemodal menghasilkan dana yang besar sehingga dapat menciptakan kekuatan membeli yang lebih besar dibandingkan jika seorang pemodal harus membeli secara individu.

5. Informasi yang transparant

Reksadana diharuskan mengeluarkan informasi mengenai perkembangan portofolionya serta biaya-biayanya secara kontinyu setiap hari, sehingga para pemegang Unit penyertaan dapat memantau perkembangan investasinya. Pengelola danareksa diwajibkan untuk mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap harinya di media cetak dan online serta mengeluarkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan dan juga diharuskan mengeluarkan prospektus secara teratur.

6. Likuiditas yang tinggi serta kemudahan pencairan

Didalam berinvestasi instrumen yang sangat penting adalah likuiditas, Reksadana terbuka diwajibkan membeli kembali unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid, sangat mudah dicairkan serta efisien karena investor dapat menjual kembali kepada pengelola reksadana.
Dengan demikian investor dapat mencairkan kembali unit penyertaannya kapan saja sesuai dengan ketetapan yang berlaku di masing-masing reksadana.

7. Keringanan Pajak

Ketika investor melakukan penjualan  kembali reksadana sudah dikenai pajak penjualan final, tidak dikenai pajak tambahan maka keuntungan yang diperoleh merupakan keuntungan yang bersih.



Tuesday, December 2, 2014

Istilah - Istilah Dalam Reksa Dana

istilah reksa dana untuk calon investor
NAB (Nilai Aktiva Bersih)
NAB adalah suatu besaran jumlah dana yang dikelola oleh sebuah Reksa Dana. Dalam bahasa inggris disebut juga sebagai Net Asset Value (NAV), sering terjadi salah kaprah didalam masyarakat kita yang menggap NAB adalah harga suatu Reksa Dana, padahal bukan.

NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan)
NAB/UP adalah angka yang menyatakan sebuah harga pada suatu Reksa Dana, nilai inilah yang menjadi dasar setiap transaksi pada Reksa Dana. Investor baru bisa mengetahui harga baru sebuah Reksa Dana baru keesokan harinya sebelum pukul 12:00 siang setiap harinya, apabila transaksi dilakukan setelah pukul 12:00 siang, baru keesokan harinya lagi harga baru bisa diketahui.

KIK (Kontrak Investasi Kolektif)
Sebuah kontrak yang dilakukan oleh Manajer Investasi (sebagai pengelola suatu Reksa Dana)  dengan Bank Kustodian (Sebagai Penampung dana Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi). Dikontrak ini disebutkan bahwa Manajer Investasi berwenang mengelola portofolio secara kolektif dan Bank Kustodian diberikan wewenang untuk menerima dana titipan secara kolektif.

Prospektus
Adalah sebuah pernyataan yang ditulis atau dicetak yang digunakan sebagai penawaran umum Reksa Dana yang bertujuan agar calon investor membeli unit penyertaan Reksa Dana, kecuali keterangan atau informasi yang didasarkan kepada peraturan BAPEPAM & LK dinyatakan bukan sebagai prospektus.

Capital Gain
Keuntungan yang didapat, dikarenakan adanya nilai selisih positif antara harga beli dengan harga jual. Artinya harga jual lebih tinggi daripada ketika harga beli.

UP (Unit Penyertaan)
Unit Penyertaan merupakan satuan yang dipakai di dalam investasi Reksa Dana, artinya ketika investor membeli Reksa Dana maka investor tersebut akan mendapatkan UP dari Manajer Investasi (MI), begitu juga sebaliknya ketika menjual Reksa Dana. Agar nilai investasi Reksa Dana investor semakin banyak maka harus memperbesar UP tersebut.

Subscription dan Redemption
Ketika investor membeli UP (Unit Penyertaan) maka itu disebut sebagai subscription dan ketika menjualnya kembali disebut dengan redemption.

Management Fee
Dana yang dikeluarkan oleh investor kepada pihak yang terkait kepada pengelolaan Reksa Dana. Seperti misalnya : Biaya Jasa MI, Biaya Bank Kustodian, Biaya Notaris dan lain sebagainya.

Biaya Jual & Beli
Ketika investor melakukan proses jual dan beli Reksa Dana maka disitu ada biaya yang harus dikeluarkan.

Efek
Kata sebutan untuk surat berharga antara lain saham, obligasi, surat utang, Reksa Dana dan semua turunannya.

Portofolio Efek
Kumpulan dari surat berharga atau efek yang di punyai oleh suatu pihak.






Monday, December 1, 2014

Memilih Reksa Dana dengan Tepat

investasi reksa dana
Bila kita igin melakukan investasi di Reksa Dana hal pertama yang harus dilakukan adalah melihat ketersediaan produk Reksa Dana yang ada dipasar. Sebab faktanya saat ini produk Reksa Dana yang tersedia di pasar sangatlah banyak, dengan segala jenis karekteristiknya. Tentunya hal ini bisa membuat kebingungan kepada calon investor Reksa Dana, terutama para calon investor yang masih pemula dan baru belajar mengenal Reksa Dana. Unuk hal ini para calon investor tidaklah perlu bingung atau kuatir dengan kondisi tersebut, karena hal ini dapat diatasi dengan cara sederhana, asalkan calon investor mengetahui bagaimana melakukan proses seleksi yang benar terhadap sekian banyak Reksa Dana yang beredar di pasar.

Tentukan tujuan investasi dan toleransi terhadap resiko

Sebelum Anda melakukan aktifitas investasi terlebih dahulu tentukan tujuan dari investasi tersebut, apakah Anda menginginkan keuntungan investasi jangka panjang atau keuntungan jangka pendek, atau Anda menginginkan keuntungan investasi secara reguler?. Proses penentuan tujuan investasi ini sangat penting dilakukan oleh para calon investor, karena hal ini bisa membantu calon investor untuk melakukan seleksi terhadap produk Reksa Dana yang ada di pasar. Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah sebaiknya dana yang digunakan untuk berinvestasi adalah dana nanggur atau tidak terpakai, hal ini agar supaya tidak mengganggu kebutuhan / pengeluaran rutin dari calon investor.

Selanjutnya tentukanlah tingkat toleransi calon investor terhadap resiko investasi. Anda harus bertanya ke diri sendiri, apakah Anda termasuk orang yang dapat menerima naik/turunnya suatu nilai investasi (volatilitas investasi) sepanjang periode investasi Anda, ataukah Anda tipe seorang konservatif  yang menginginkan hasi investasi secara moderat. Proses kombinasi dari penentuan tujuan investasi dan toleransi terhadap resiko sangatlah penting untuk dilakukan, sehingga apa yang menjadi tujuan Anda berinvestasi pada Reksa Dana menjadi tercapai.

Jenis produk Reksa Dana

Apabila Anda seorang calon investor yang menginginkan pertumbuhan investasi untuk jangka waktu yang panjang dan bersedia menerima volatilitas investasi sepanjang masa periode investasi, maka akan lebih tepat jika calon investor  memilih Reksa Dana Saham, yaitu jenis Reksa Dana yang menitikberatkan investasinya pada instrumen investasi saham yang tercatat di Bursa saham indonesia. Namun apabila anda tipe calon investor yang konservatif terhadap resiko serta menginginkan penghasilan secara regular (apabila disediakan oleh Reksa Dana), maka anda bisa memilih jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap, yaitu jenis Reksa Dana yang melakukan investasi pada instrumen investasi obligasi. Seandainya Anda sebagai calon investor yang menginginkan investasi untuk jangka panjang tetapi tidak menginginkan resiko yang cukup besar, maka Anda bisa mempertimbnagkan untuk memilih Reksa Dana Campuran, yaitu jenis Reksa Dana yang melakukan investasi pada saham, obilgasi dan pasar uang. Jika Anda calon investor yang menginginkan hasil investasi moderat dan ingin berinvestasi untuk jangka waktu pendek - medium, maka Anda dapat memilih Reksa Dana Terproteksi, yaitu jenis Reksa Dana yang menitikberatkan investasinya pada instrumen obligasi dengan tenor produk antara 1 - 3 tahun.

Biaya Investasi Reksa Dana

Manajer investasi yang bertugas sebagai pengelola produk Reksa Dana memperoleh penghasilan dari beberapa jenis biaya (fee), antara lain subscription fee (biaya pembelian) dan redemption fee (biaya penjualan kembali). Subscription fee merupakan biaya yang dikenakn kepada investor pada saat melakukan pembelian Reksa Dana dan akan langsung dipotong dari total nilai investasi investor. Sedangkan redemption fee merupakan suatu biaya yang dikenakan oleh investor ketika menjual kembali investasinya. Besaran fee tersebut bervariasi dikisaran 0% sampai dengan 2%, tergantung kepada jenis Reksa Dananya, dan khusus untuk redemption fee besaranya biaya biasanya juga tergantung dari jangka waktu investasi investor. Pengadaan biaya ini dimaksud agar supaya para investor melakukan investasi untuk jangka waktu yang panjang.

Performa Historis Reksa Dana

Calon investor perlu melakukan pencarian informasi mengenai performa dari Reksa Dana yang diincarnya. Beberapa pertimbangan berikut dapat dijadikan acuan, seperti "apakah performa Reksa Dana tersebut sejalan/konsisten dengan performa pasar modal sedara keseluruhan..?" dan juga "bagaimana tingkat volatilitas dari Reksa Dana tersebut.?" hal ini penting diketahui oleh calon investor karena mencerminkan kinerja dari Manajer Investasi yang menjadi pengelola dari Reksa Dana.  Namum perlu diingat pula performa historis Reksa Dana bukan merupakan jaminan atau gambaran dari performa Reksa Dana tersebut dimasa yang akan datang.

Hal tersebut diatas bisa dilakukan oleh produk Reksa Dana yang sudah tersedia di pasar dalam jangka waktu beberapa periode (tahun) tertentu, tentunya akan sulit dilakukan oleh produk Reksa Dana yang baru ditawarkan di pasar. Apabila investor tertarik untuk berinvestasi pada produk Reksa Dana yang baru ditawarkan di pasar, maka sebaiknya investor melakukan pencarian informasi mengenai Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana tersebut, lihat track record perusahaan tersebut selama ini, juga pelajari track record dari orang/individu yang berada didalam organisai tersebut. Informasi - informasi tersebut dapat diperoleh dari prospektus Reksa Dana yang ditawarkan, serta dapat diperoleh dari website perushaan Manajer Investasi tersebut.

Memilih Reksa Dana yang tepat kelihatannya merupakan proses yang rumit, namun dengan terlebih dahulu Anda menentukan tujuan dari investasi serta toleransi resiko, maka bisa dikatakan bahwa Anda sudah meningkatkan keberhasilan dalam melakukan investasi di produk Reksa Dana.