Wednesday, January 7, 2015

Mengevaluasi Kinerja Reksa Dana

mengevaluasi kinerja reksadana
Setelah di artikel yang lalu kita membahas mengenai risiko investasi reksadana, kali ini penulis akan menyampaikan bagaimana cara mengevaluasi kinerja reksadana. Kinerja historis sering kali digunakan sebagai kriteria utama didalam mengambil keputusan investasi reksadana.
Tetapi tetap penting untuk diingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja reksadana dimasa yang akan datang.

Kinerja reksadana adalah suatu pengembalian investasi yang tercermin kepada kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana. Ada juga beberapa reksadana yang membagikan dividen sebagai hasil investasi.

Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan evaluasi kinerja historis suatu reksadana :


  • LIHAT KINERJA PERIODIKNYA DAN BANDINGKAN DENGAN TOLAK UKURNYA 
Informasi kinerja historis reksadana dapat diperoleh dari laporan bulanan yang dikeluarkan oleh MI yang biasanya disebut fund factsheet. Biasanya periode yang daitampilkan adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, tahun berjalan (year to date), 3 tahun dan sejak peluncuran. Untuk mengevaluasi kinerja reksadana tersebut bisa membandingkan dengan kinerja tolak ukur (benchmark) atau indeks yang menggambarkan rata-rata industri.

Pada saat reksadana diluncurkan biasanya telah ditetapkan tolak ukurnya dan diharapkan kinerja reksadana tersebut dapat melampaui tolak ukur tersebut. Sebagai contoh, reksadana saham di Indonesia pda umumnya menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai tolak ukurnya, sehingga diharapkan kinerja reksadana saham dapat melampaui IHSG pada periode yang sama.

Sedangkan tolak ukur yang banyak dipakai untuk reksadana pendapatan tetap adalah Indeks Obligasi HSBC. Semakin tinggi kinerja suatu reksadana melampui kinerja tolak ukurnya  maka kinerja reksadana tersebut dapat dikatakan semakin baik.


  • LIHAT KINERJA PERIODIKNYA DAN BANDINGKAN DENGAN REKSADANA SEJENIS DI PASAR
Selain membandingkan reksadana dengan tolak ukurnya, bisa juga membandingkan reksadana sejenis yang ada di pasar. Yang dimaksud dengan reksadana sejenis adalah reksadana yang mempunyai karekteristik sama dengan reksadana yang sedang di evaluasi. Untuk memudahkannya dapat dikalsifikasikan kedalam kategori berdasarkan kelas aset, yaitu : reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap. Sama halnya, semakin tinggi kinerja reksadana dibanding dengan reksadana sejenis dipasar, maka kinerja reksadana tersebut dianggap semakin baik.

  • PERHATIKAN KONSISTENSI KINERJA REKSADANA
Suatu kinerja yang tinggi pada reksadana juga perlu dicermati, apakah terdapat konsistensi dari kinerja tersebut dalam waktu tertentu. Volatilitas yang tinggi dari kinerja suatu reksadana mungkin menunjukkan suatu pengelolaan yang kurang menerapkan manajeman risiko yang baik, sehingga investasi menjadi sangat terlalu berisiko.

  • PERTIMBANGKAN JUMLAH DANA KELOLAAN REKSADANA
Reksadana yang memiliki dana kelulaan yang lebih besar dimungkinkan memiliki likuiditas yang tinggi. Tetapi sering kali terjadi reksadana yang sudah memiliki dana kelolaan yang besar sulit untuk memberikan tingkat pengembalian yang optimal dikarenakan portofolionya terlalu besar sehingga kurang fleksibel didalam manuver pengelolaan portofolio. Sebaliknya reksadana yang memiliki dana kelolaan yang lebih kecil memiliki likuidatas yang rendah dan juga terbatas dalam manuver pengelolaan portofolionya.

  • RATING REKSADANA
Ada beberapa lembaga yang mengeluarkan rating reksdana sehingga bisa diginakan sebagai acuan didalam mengambil keputusan investasi reksadana. Beberapa contoh lembaga yang memngeluarkan rating reksadana adalah : Barometer Bareksa, Bloomberg-APRDI, Morningstar, Lipper, dll.

Demikianlah beberapa hal  yang dapat dijadikan pertimbangan didalam mengevaluasi kinerja reksadana, semua keputusan berpulang kembali kepada Anda sebagai investor yang menentukan reksadana mana yang akan dipilih. Yang penting selalu diingat adalah memahami profil risiko, tujuan investasi dan timi horison investasi anda.



0 comments:

Post a Comment